Friday, November 20, 2015

Hooray, it's FRIDAY!

Hello! It's Friday!
Weekend di depan mata. Siap-siap dengan rencana memanjakan dan menghibur diri. Pergi jalan-jalan? Ngemall? Nongkie-nongkie cantik (pret sok gaul). 

Buat yang tiap hari pergi petang pulang malam karena bekerja, hari jumat itu hari paling bahagia karena besok Sabtu nggak perlu masuk kerja. Minggu juga bisa santai bangun siang. Mantepp..
Bila dengar yang namanya hari ini Jumat, rasanya nih bibir ketarik melulu, mata pun menyipit dan badan reflek pengen menari-nari, muter-muter nggak jelas. Ha Ha..

Tapii.... buat gue rasanya sama aja mau hari apapun, gue begitu-gitu aja. Yahh gimana ya, gue nganggur sih. Iyak, nganggur tiap hari berasa hari Minggu. kekeke...
Bukan berarti gue tiap hari kerjaannya bangun makan tidur bangun lagi dan seterusnya... Surem kayak orang nggak ada gairah hidup. Tidakkk..

Yahh mungkin tetangga-tetangga atau bahkan siapa kek bisa anggap gue cuma benalu. Tiap hari nganggur nggak jelas tapi hidupnya kayaknya senang-senang aja, liburan mulu, ortunya manjain kali.
Eiitss,.. nggak gitu juga kali. Gue juga tau diri. Gue cuma menunggu tahun ini berakhir dan segera berganti dengan tahun baru yang lebih baik. Karena di tahun itu gue mulai masuk kuliah. Cihuyy!!

Gue akui memang tahun ini gue sering banget pergi jalan. Entah sudah berapa tempat gue kunjungi. Gue terlihat nganggur tapi sebenarnya gue juga cari penghasilan. Yahh walau nggak kayak orang-orang pergi petang pulang malam. Separuh harinya berada di kantor. Gue bahkan di kantor seharian yang sebenarnya juga kamar gue. Tiap hari berkutat di depan layar.

Pernah dalam 2 bulan gue cari pendapatan gila-gilaan, buat biaya kuliah. Tapi ujung-ujungnya gue yang gila karena stress.. Stress apa juga gue gatau. Wakakak.. Rasanya uring-uringan melulu tiap hari. Tidur pun nggak nyenyak. Mood naik turun. Pada akhirnya gue kabur pergi liburan, short trip aja sihh. Seenggaknya gue bisa lebih membaik walau harus keluar biaya buat liburan ini.

Gue rasain senangnya mencari duit, semangat banget, tapi kalau berlebihan jadinya sinting gue. Otaknya isinya duit mulu, nggak mikirin diri sendiri.
Sekarang, pendapatan gue memang nggak segila waktu itu, tapi gue lebih bisa menikmati hari-hari. Duit masih bisa di cari pelan-pelan, jangan sampai malah menyiakan yang lebih berharga.
Idihh nape gue jadi curhat ye??

Berhubung hari ini Jumat, kira-kira weekend kali ini enaknya ngapain ya? Ngemall, nonton, makan uda umum. 
Nih gue ada saran-saran buat habisin weekend yang menurut gue cukup menyenangkan dan bisa bermanfaat :

1. Piknik rame-rame, kebersamaan lebih tercipta
2. Ke tempat bersejarah, museum? Hayoo kapan terakhir ke museum? Pameran juga oke.
3. Buat yang mau pacaran oke lah bisa ke Seaworld atau Planetarium
4. Hunting bazzar atau event yang sedang berjalan, biasanya sekalian kuliner
5. Sehat bersama! Olahraga dong.. Jogging atau sepedaan

Yaaa segitu dulu deh saran dari gue. Gue yakin saran-saran gue kalo lo pada ikutin pasti lo bakal kenang hari itu. Ciyeehhh..  Selamat weekend!



Salam Bahagia,
Shiney

Thursday, November 19, 2015

Pelangi, Lukisan Terindah

Dengarkah suara hujan berbisik diluar jendela kamarmu?

Sadarkah bahwa ia sedang mencari perhatianmu?

Dia bahkan meminta angin mengetuk jendelamu.

Berharap engkau melihatnya menari di atas bumi.


Hujan-hujan begini enaknya minum yang hangat, contohnya: bandrek (mantappp!) kekeke..
Minum dan duduk di teras sambil menikmati tarian hujan dan aroma hujan yang membasahi bumi. Terkadang hal yang sederhana seperti ini dapat menenangkan hati bahkan hati terasa hangat (yahh karena bandrek juga sih). Asekk..!

Hujan seperti cerita kehidupan.
1. Hidup dalam cobaan
2. Hidup dalam tantangan

Hidup ini memang penuh cobaan, cobaan yang membuat kita semakin kuat atau semakin terpuruk. Bagaima dengan bila kita menganggap hidup itu tantangan? Cobaan yang kita anggap sebagai tantangan memberikan motivasi lebih untuk menghadapinya dan lebih siap.

Seperti hujan deras disertai guntur yang membuat hati kacau, berlari darinya, menghalanginya dengan payungmu, dan bersembunyi darinya. Seperti hidup yang sedang dilanda cobaan, hati yang belum siap, tidak menerima, lari dari kenyataan. Bahkan hanya bisa berharap dan menunggu cobaan tersebut berlalu.

Tapi, seandainya cara berpikir diubah. Cobaan menjadi tantangan, maka dengan keyakinan, usaha, pantang menyerah maka dapat melaluinya. Tidak perlu membebankan diri secara berlebih. Sebenarnya, cukup dengan sambil menikmatinya.


Pada akhirnya hujan yang reda yang pada akhirnya langit memberikan ucapan selamat dengan lukisan yang terindah, PELANGI.



Life isn't about waiting
for the strom to pass...
It's about learning to
dance in the rain


Simply reminder: you can't have a rainbow without any rain.




Salam Bahagia,
Shiney

Wednesday, November 18, 2015

LIFE isn't fair, but it's still GOOD

Apakah lo pernah berpikir bahwa hidup ini nggak adil?

Apakah lo pernah bertanya mengapa?

Apakah lo pernah membenci hidup ini?


Gue pernah, dan bukan hanya sekali dua kali saja, tapi sering. Gue yakin pada juga pernah ngalamin.


Gue rasa hal yang paling umum dilakukan saat merasa hidup ini menyebalkan adalah marah, benci, kesal, ngamuk dan pada akhirnya mewek.
Bener kan? Hayoo pasti pada mewek baper atau ada yang sampai alay iris-iris pergelangan tangan terus foto dan post di sosmed? Matelahh... lebay.com

Satu hal yang ingin gue kasih tau adalah hidup memang nggak adil kok. Terima ajalah nasib lo. kekekeke.. Namanya juga hidup, tidak selalu mulus seperti kulit bayi. Tapi, dibalik ketidakadilan yang lo rasakan terdapat cobaan yang membuat lo menjadi lebih kuat daripada kemarin.

Gue, yang dilahirkan berbeda. Nggak berbeda gimana sih.. Sama aja lahir normal oek oek di rumah sakit. Yang membuat gue berbeda adalah kondisi fisik gue, terutama di muka gue. Oke, kalo nggak diperhatiin nggak bakal ada yang tau. Kondisi gue dimana adanya kelainan tulang. Tulang rusuk gue dari cowo cakep /heh *ngaco. Setengah badan gue itu tulangnya lebih tebal, paling menonjol memang di bagian muka yang telihat nggak simetris.
Yahh intinya berbeda dengan orang normal. Kaki gue juga nggak kuat-kuat amat. Nah, dari nasib bawaan lahir gue ini suka diledekin pas sekolah. Rese banget ye! Nggak cuma teman bahkan guru pun ada. Idihh gue kesel lhoo.. Gue tau lah gue juga jelek dan gendut.
Tapi mah gue mank bae dari dulu, eh maksudnya bego dari dulu apa-apa disimpen dalam hati sampai kokoro ini rapuh menjadi butiran debu. Halahh..

Udah pasti gue ngiri sama lo-lo yang normal, nggak perlu takut kelihatan kekurangannya, bisa haha hihi sama teman seenak jidat. Lha, gue? Stay cool, jadi pendiem. Suram. Teman palsu.

HIDUP INI NGGAK ADIL.

Ada pepatah yang mengatakan semakin tua semakin bijak. Tapi, bukan berarti gue tua woyy. kekeke...
Semakin hari semakin dewasa ini pikiran. Ciyehh dah banyak makan garem. Asin.. bisa botak gue.

Gue kira kalo gue normal seperti lo-lo pada gue lebih bisa bahagia. Gue lebih bisa haha-hihi tanpa peduli orang memandang aneh. Nyatanya nggak. Bukan berarti gue uda normal disini, tapi paling nggak udah lebih better karena bantuan dokter, kalo nggak bener-bener di perhatiin, nggak akan ada yang nyadar kelainan gue, bodi gue juga uda kurusan karena stress, tapi masih ada buncitnya. bodo ah...

Tapi, namanya hidup, hidup lo, lo yang jalanin, orang lain yang komentarin. Apalah...

Lo mau sebagus apapun pasti ada yang judge lo. Kepo-pers dimana-mana. Bahkan yang gue kira paling mendukung gue pada akhirnya juga nyakitin gue. Gue tau gue jelek, aneh, tapi gue bersyukur aja, gue nggak pemilih, gue sabar-sabar aja. Tapi disaat gue merasa hidup gue bakal membaik, nyatanya gue ditusuk dengan kebenaran yang menyakitkan. Gue nggak suka kepalsuan, gue nggak suka kepura-puraan, keterpaksaan. Gue dianggap nggak pantes menjadi lebih baik.

Gue ngerti gue diinjek-injek, dimanfaatin karena gue berbeda. Gue nya terlalu baik, eh terlalu bego. Yahh baik dan bego itu beda tipis ternyata guys!

Semakin lama semakin mata gue terbuka lebar (sayang, gue tetep nggak belo) dan otak gue nggak mampet lagi karena kebanyakan baper dan nyalahin diri.
Daripada gue ngurusin cecunguk yang berusaha kepoin hidup gue, mending gue lebih memperhatikan yang lain, misalya cowo cakep. /heh Di samping hal-hal negatif di sekitar gue, ternyata banyak hal positif juga. Gue jadi tau mana yang deketin gue karena apa adanya atau karena ada apanya.


Jangan terjebak dengan masa lalu, berdamailah sehingga tidak mengacaukan masa kini.



Kebahagiaan bukan terletak di orang lain. Tidak perlu mencari kebahagiaan, karena kebahagiaan itu tercipta dari diri sendiri.
Semakin banyak bersyukur semakin merasa bahagia menjalani hidup ini.

Dan gue bersyukur dilahirkan berbeda, karena gue bisa ngalamin lika-liku hidup yang membuat gue lebih dewasa, lebih mengerti hidup dan lebih bersyukur, juga menjadikan gue pribadi yang sekarang.



Life isn't fair, but it's still Good.


Salam Bahagia,
Shiney

Bahagia itu Sederhana


Bahagia itu sederhana.

Sesederhana ketika masih memiliki nafas kehidupan

Sesederhana membangunkan mata melihat indahnya matahari bersinar

Sesederhana merasakan sentuhan angin yang menari di sekitar



Bahagia itu sederhana.

Sesederhana mengukir senyuman di depan cermin

Sesederhana menyapa saat bertemu dengan sesama

Sesederhana merasakan hangatnya cahaya matahari



Bahagia itu sederhana.

Sesederhana ketika menikmati tetesan hujan yang membasahi bumi

Sesederhana mengundang buliran keringat di musim panas

Sesederhana menyadari adanya cahaya bulan di malam hari



Bahagia itu sederhana.

Sesederhana mengucapkan rasa syukur setiap hari

Sesederhana berusaha selalu berpikir positif

Sesederhana menjadi dirimu sendiri



Bahagia itu sederhana.

Sesederhana ketika memberikan waktumu pada-Nya



Bahagia itu sederhana.

Sesederhana ketika kamu mengucapkan "BAHAGIA"





Salam Bahagia,
Shiney